Blog Guru

Blog Guru Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Guru Indonesia Jago Ngeblog

Tema Gambar Slide 3

Guru Indonesia, Guru Kreatif , Ayo Berkarya melalui Blog

Rabu, 14 April 2021

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1

 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN


Pembelajaran Pendidikan Guru Penggerak telah memasuki modul 3, tepatnya 3.1. Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran.
Luar biasa dari hari keharinya saya mendapatkan ilmu yang sebelumnya belum saya dapatkan. ilmu yang terdapat pada modul Program Guru Penggerak semakin menantang dan menarik. 
Pengambilan Keputusan yang selama ini saya lakukan tanpa sistematika bahkan tanpa teori. 

Tetapi pada Program Guru Penggerak ini , yaitu modul 3.1, Guru dibekali cara mengambil keputusan dengan mempedomani 3 Prinsip, 9 Langkah , dan 4 Paradigma.



Prinsip Pengambilan Keputusan :
1. Prinsip Berbasis Peraturan ( Rule Based Thinking )
2. Prinsip Berbasis Hasil Akhir ( End Based Thinking )
3. Prinsip Berbasis Kepedulian ( Care Based Thinking )

Adapun 9 Langkah Pengambilan Keputusan

1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan
 2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dalam situasi ini.
4. Pengujian Benar atau Salah
- Uji legal- Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? 
- Uji regulasi- Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? 
- Uji intuisi-  Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini?
- Uji halaman depan koran- Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman depan koran?  Apakah Anda merasa nyaman? Bila Anda tidak merasa nyaman, kemungkinan kasus tersebut bukan kasus dilema etika, namun bujukan moral.
- Uji panutan/idola- Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?
5. Pengujian Paradigma Benar atau Benar
6. Prinsip Pengambilan Keputusan
7. Investigasi Opsi Trilemma
8. Buat Keputusan
9. Tinjau lagi keputusan Anda dan refleksikan.

Adapun Paradigma terdapat 4 Paradiga :
4 Paradigma Dilema Etika:
1. Individu lawan Masyarakat
2. Kebenaran lawan Kesetiaan
3. Keadilan versus Belas Kasihan
4. Jangka Pendek versus Jangka Panjang

Hubungan Antara Pengambilan Keputusan dengan Pilosofi Ki Hajar Dewantara adalah guru sebagai teladan, pemberi semangat dan motivator, sehingga guru harus mampu mengambil keputusan yang tepat dan berpihak pada anak ( kebajikan yang berpihak pada anak ).
Begitu juga keterkaitan pada Nilai dan Peran Guru Penggerak, yaitu BERMANDI KOIN artinya Berkarakter Mandiri, Kolaboratif dan Inovatif. Dengan demikian guru harus mampu menerapkan nilai - nilai tersebut pada dirinya ketika dihadapkan pada kasus yang mengharuskan pengambilan keputusan.
Keputusan yang diambil harus dapat menciptaka lingkungan yang Positif, aman dan nyaman terutama bagi murid.

Dengan Proses Coaching sebagai Pemimpin maka kita akan diarahkan oleh pertanyaan - pertanyaan yang nantinya akan menuntun diri kita dalam mengambil keputusan tentunya melalui tahapan TIRTA.

Untuk lebih jelasnya pemaparan saya maka sahabat semua dapat menonton pada link dibawah ini :


TERIMA KASIH.
SEMOGA BERMANFAAT
SALAM BAHAGIA
SALAM GURU PENGGERAK
MERDEKA BELAJAR




Senin, 12 April 2021

DEMONSTRASI KONSEPTUAL MODUL 3.1

 Pada alur Demonstrasi Konseptual Modul 3.1 Calon Guru Penggerak melakukan diskusi tanya jawab pada diri nya sendiri, sesuai dengan pertanyaan Pemantik.


Jawaban :
Saya akan mentransfer dan menerapkan Pengetahuan yang saya dapatkan pada Program Guru Penggerak ini disekolah dengan melakukan sosialisasi dan ini sudah saya lakukan.  Dan untuk lebih terjadwal dan continue saya dengan izin Kepala Sekolah telah membentuk Komunitas Praktisi. Sebagai wadah saya dan rekan - rekan di sekolah saling berbagi ilmu yang saya dapatkan pada Program Guru Penggerak. Untuk Kegiatan dilingkungan lain mungkin nantinya saya akan bekerja sama dengan K3S  untu membuat sosialisasi dilingkungan kecamatan guna mentransfer ilmu yang telah saya dapatkan pada Program Guru Penggerak.


Jawaban :
Langkah Awal yang akan saya lakukan untuk memulai mengambil keputusan adalah tentunya dengan menganalisisi masalah atau kasus. Kemudian saya mengidentifikasi Prinsip yang harus saya ambil denga menentukan pilihan Perinsip



1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan
 2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dalam situasi ini.
4. Pengujian Benar atau Salah
- Uji legal- Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? 
- Uji regulasi- Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? 
- Uji intuisi-  Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini?
- Uji halaman depan koran- Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman depan koran?  Apakah Anda merasa nyaman? Bila Anda tidak merasa nyaman, kemungkinan kasus tersebut bukan kasus dilema etika, namun bujukan moral.
- Uji panutan/idola- Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?
5. Pengujian Paradigma Benar atau Benar
6. Prinsip Pengambilan Keputusan
7. Investigasi Opsi Trilemma
8. Buat Keputusan
9. Tinjau lagi keputusan Anda dan refleksikan.

Adapun Paradigma terdapat 4 Paradiga :
4 Paradigma Dilema Etika:
1. Individu lawan Masyarakat
2. Kebenaran lawan Kesetiaan
3. Keadilan versus Belas Kasihan
4. Jangka Pendek versus Jangka Panjang






Saya akan melakukan dan menerapkan hal ini segera, secepatnya bahkan saya akan segera mensosialisasikan hal ini segera pada jadwal komunitas praktisi yang telah kami bentuk.


Yang akan menjadi pendamping saya adalah rekan guru senior yang saya percayai .Selain rekan saya juga mentuakan beliau sebagai guru yang telah jauh berpengalaman.



Keempat pertanyaan pemantik tersebut sudah saya kemas pada video dibawah ini :

KLIK DISINI

TERIMA KASIH

SEMOGA BERMANFAAT

Sabtu, 03 April 2021

AKSI NYATA MODUL 2.1 DAN 2.2

 AKSI NYATAMODUL 2.1 DAN 2.2
OLEH INTAN LESTARI


Pada Aksi Nyata Modul 2.1 dan Modul 2.2 yaitu Pembelajaran Berdiferensiasi dengan mengintregasikan Kompetensi Sosial Emosional.

Dimana Penyususnan RPP berdiferensiasi dengan sebelumnya membuat pemetaan Kebutuhan Belajar Siswa.

Kompetensi Sosial Emosional yang terdiri dari:

1. Kesadaran diri 

2. Pengelolaan Emosi /Fokus

3. Kesadaran Sosial /Empati

4. Reselensi /Ketangguhan

5. Pengambilan Keputusan Yang Bertanggung Jawab


Berikut adalah RPP  Berdeferensiasi yang telah saya susun :



Pada Aksi Nyata ini Berikut Link Video Kegiatan Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Mengintregasikan Kompetensi Sosial Emosional ( KSE ) pada Pembelajaran :

Demikian Aksi Nyata yang telah saya lakukan semoga kedepan saya mampu menyusun RPP Berdeferensiasi yang lebih sempurna dan mengintregasikan dengan KSE serta melaksanakan di kelas saya dengan hasil yang lebih baik lagi. Aamiin...

Terima Kasih
Salam Bahagia
Merdeka Belajara
Salam GURU PENGGERAK

KONEKSI ANTAR METERI MODUL 2.1

 PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI





Pembelajaran Berdifernsiasi adalah Pembelajaran berbasis kebutuhan Belajar Murid

Seorang Guru bertindak mengokomodasi kebutuhan belajar muridnya

Sebagai seorang guru sebelum menyusun RPP berdifernisasi haruslah memetakan kebutuhan  belajar muridnya.

Adapun Aspek yang harus dipetakan dapat dipilih melalui 3 Aspek :

1. Aspek Kesiapan Belajar Murid

2. Aspek Minat Belajar Murid

3. Aspek Profil Belajar Murid 

Apa saja strategi Diferensiasi :

-          Deferensiasi Konten

-          Deferensiasi Proses

-           Deferensiasi Produk

 

a.       Deferensiasi Konten : Apa yang kita ajarkan pada murid . Konten dapat dibedakan : kesiapan, minat, profil belajar murid, atau kombinasi.

Tomelinsen telah menemukan alat Equalizer yang dapat membantu kesiapan murid , Maka kita perlumenentukan jenis  informasi  yang diberikan .siapa yang harus diberikan bahan – bahan belajar berupa foundational ( dasar ) dan siapa yang harus diberikan transformational ( mengembangkan ide, tantangan atau pertanyaan pemandu memperluas ide ).

Perlu dilihat juga kesiapan murid secara abstrak atau secara konkret . Misalnya pada murid kels 1 Sd masih harus konkrit contoh stik es, yang sudah abstrak dapat diberikan gambar.

Defernsiasi Konten juga dapat diberikan berdasarkan Minat murid misalnya , saat belajar teks narasi guru dapat memberikan teks sesuai dengan topic yang disukai murid.

Diferensiasi konten juga dapat diberikan berdasalkan profil Murid, misalnya Bagaiman cara murid mengakses sesuai gaya belajarnya. Baik itu secra audio atau visual.

b.      Deferensiasi Proses

Proses bagaimana murid memahami informasi atau materi yang dipelajari. Bagaimana cara nya dan Proses bagaimana murid belajar mandiri atau kelompok, jumlah bantuan yang diberikan, siapa yang harus diberikan bantuan pada sekeneraio pembelajran hal ini harus di rancang.

Cara Melakukan Deferensiasi Proses :1. dilakukan berjenjang yaitu sesuai dengan dukungan, tantangan , kompleksitas , atau pertanyaan pemandu disudut minat. Misalnya : Membuat karangan, Yang suka Olahraga boleh duduk di sudut olah raga dimana mereka akan diberikan pertanyaan pemandu berkaitan dengan olah raga. membuat agenda individual untuk murid , misalnya daftar pekerjaan  umum dan daftar agenda individual murid,

c.       Difersensiasi Produk

Tagihan apa yang diharapkan murid, produk yang berbentuk wujudnya, mis ; tulisan, persentasi, diagram, tarian dan sebagainya, yang mencerminkan pemahan murid dan tujuan pembelajran yang diharapkan.

Perlu mempertimbangkan kebutuhan belajar murid untuk menentukan produk yang dihasilkan. Dengan mempertimbangkan waktu,   Memberikan Tantangan,Memberikan murid pilihan mengekspresikan,  Kualitas apa yang diinginkan.

Keterkaitan dengan Modul Sebelumnya, Modul 1.1 Sesuai dengan pemikiran KHD guru ibarat petani yang merawat tanaman sesuai dengan kebutuhannya agar tumbuh dengan subur.

Sesuai dengan Modul 1.2  dan 1.3.Peran dan Visi Guru Penggerak Sebagai Agen Transformasi , menjadi pemimpin pembelajaran dengan Membuat Pemetaan Kebutuhan Belajar Murid sesuai dengan Manajemen BAGJA menggali kekuatan yang dimiliki siswa untuk meraih mimpi yaitu mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dengan melibatkan Guru, Kepala Seklah, Orang tua,dan Pemangku Kepentingan Lainnya..Serta menerapkan Budaya Positiif sesuai dengan modul 1.4. agar Terwujud Pelajar Merdeka yang Bahagia.

Berikut adalah ringkasan Koneksi Antar Materi dalam slide video :

Link Video Koneksi Antar Materi Modul 2.1

Terima Kasih , Semoga Bermanfaat

Salam Bahagia
Salam Guru Penggerak