Blog Guru

Blog Guru Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Guru Indonesia Jago Ngeblog

Tema Gambar Slide 3

Guru Indonesia, Guru Kreatif , Ayo Berkarya melalui Blog

Sabtu, 10 September 2022

Koneksi Antar Materi

 Koneksi Antar Materi Modul 1 dan 2

oleh 

CPP A7 Gel 3 Aceh Utara - Intan Lestari, S.Pd



Menurut Pilosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara Pembelajaran yang memerdekakan adalah pembelajaran yang menuntun murid menunjukkan potensinya , Karena pembelajaran yang memerdekakan  menciptakan weel being murid. Murid belajar dengan nyaman tanpa tekanan. Pembelajaran menggunakan sistem Among/ momong penuh kasih sayang. Segala pembiasan yang menciptakan ke arah kebajikan .

Untuk mencapai pembelajaran yang memerdekakan tentunya dibutuhkan cara - cara atau prakarsa perubahan yang dapat mendukung proses kegitan pembelajaran yang berpihak kepada murid. Prakarsa perubahan ini dilaksanakan untuk memberikan dampak kepada murid. Prakarsa perubahan dapat juga disebut dengan praktik baik.

Prakarsa perubahan dapat dirancang dengan canvas ATAP .










Untuk mempertahankan keberlanjutan sebuah prakrsa perubahan tentunya harus melibatkan elemen - elemen tertentu. Sehingga pembiasaan - pembiasaan buah dari prakarsa tersebut dapat terus berjalan dan semakin baik. Oleh karena perlu ada rencana, tahapan , evaluasi, dan refleksi. Untuk menyusun prakarsa yang telah dirancang dengan canvas atap dapat digali lagi dengan menggunakan Inquiri Apresiatif dalam bentuk managemen BAGJA, yang di dalamnya akan terlibat pihak - pihak tertentu mendukung sebuah prakrsa perubahan tersebut.




Dalam membuat sebuah prakarsa perubahan tentunya terdapat tantangan , untuk itu perlu diadakan komunikasi agar tantangan - tantangan itu mendapatkan solusi. Untuk mencari solusi - solusi itu dengan membuat sebuah Fasilitasi. 



1. Konsep Fasilitasi

Fasilitator dan fasilitasi berasal dari kata facile dalam bahasa latin yang berarti mudah. Secara etimologi, fasilitasi diturunkan dari kata dasar to facilitate (kata kerja) dalam bahasa Inggris yang berarti membuat sebuah aksi atau proses menjadi lebih mudah. Memfasilitasi dapat diartikan sebagai proses yang memudahkan kelompok dalam mencapai tujuan. Fasilitasi berarti menjembatani orang-orang dalam mengungkapkan pendapat, menggali ide, menyelaraskan pemahaman dan mengambil keputusan atau kesepakatan melalui langkah-langkah praktis. Fasilitator adalah orang yang melakukan fasilitasi.



Pada dasarnya, proses fasilitasi merupakan proses:


Mendapat informasi --------> Memecahkan masalah ---------> Mengambil kesimpulan —----> membuat kesepakatan/keputusan bersama.

Fasilitasi tersebut bertujuan :

a. Langkah-langkah praktis yang memudahkan kelompok mencapai tujuan.

b. Memampukan anggota kelompok mengungkapkan pandangan tentang masalah yang mereka hadapi bersama.

c. Memampukan kelompok untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi bersama.

d. Memampukan peserta mengambil keputusan atau kesepakatan bersama untuk ditindaklanjuti bersama.
 
Sikap dasar Faislitasi

1) Kesadaran diri.

Memiliki kesadaran diri untuk hadir sepenuhnya mendampingi kelompok agar tujuan mereka tercapai. Memiliki kesadaran diri berarti menerima segala perbedaan, memberi waktu bagi otak untuk berpikir, mengelola emosi, fleksibel dan bersiap terhadap dinamika yang mungkin akan terjadi dalam sebuah kelompok.

2) Demokratis

Sikap demokratis memungkinkan seorang fasilitator menghargai perbedaan, keberagaman, toleransi, dialektis, saling memahami, menjalin hubungan yang positif dan mendorong kelompok mengambil keputusan yang bertanggung jawab.

3) Sistematis

Berpikir sistematis memungkinkan fasilitator membuat proses menjadi terstruktur dan terukur. Hal ini berguna agar fasilitasi dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Ini termasuk menyiapkan lingkungan yang sehat bagi kelompok.


4) Observatif

Melihat dan memetakan kebutuhan individu atau kelompok dengan jelas, menerima umpan balik, mendengarkan orang lain dengan perhatian sebanyak mungkin, dan menangkap sudut pandang yang berbeda untuk membantu kemajuan kelompok. Observasi dapat membantu fasilitator mengamati bagaimana konflik/ perbedaan pendapat terjadi, kapan harus mengintervensi, bagaimana cara mengintervensi dengan tepat dan kapan kelompok membutuhkan jeda.

5) Empati


Memahami situasi dan kesulitan yang terjadi, memahami latar belakang dan konteks budaya setempat dimana kelompok berada, reflektif, agar dapat membantu anggota kelompok lebih terbuka terhadap perubahan.

6) Percaya diri

Memampukan diri, mempunyai semangat dan daya lenting, melihat peluang, mengambil risiko dan mengatasi hal-hal yang tidak terduga, serta mengungkapkan konsekuensi dengan jujur.

7) Berpikiran terbuka

Setiap pertemuan dengan kelompok akan menghadirkan tantangan yang berbeda sehingga harus siap untuk beradaptasi. Fasilitator tidak harus memiliki semua jawaban, menahan diri untuk tidak mengajari, dan percaya bahwa orang lain memiliki sumber daya dalam diri mereka untuk menemukan jawaban mereka sendiri atas masalah yang mereka hadapi.

8) Obyektif

Kejelasan menjadi dasar pengetahuan fasilitator terhadap kelompok yang akan difasilitasi. Misalnya bagaimana situasi yang terjadi di dalam kelompok, apa yang akan dibicarakan oleh kelompok, dan berapa jumlah peserta kelompok. Berdasarkan data tersebut, fasilitator dapat dengan netral menentukan ruang lingkup, sumber belajar yang mendukung, durasi yang dibutuhkan, alat bantu yang digunakan, dan bagaimana proses fasilitasi akan berlangsung.

9) Fokus
Berkonsentrasi dalam memfasilitasi kelompok mencapai tujuan. Perhatikan detail untuk mendapatkan petunjuk yang bagi kebanyakan orang tidak terlihat, mengetahui adanya distraksi dan cara mengatasi distraksi. Menyisipkan satu atau dua humor kecil juga dapat membantu kelompok untuk menurunkan ketegangan dan mengembalikan fokus anggota kelompok.


Kompetensi Dasar Fasilitator


Dalam memfasilitasi pertemuan, Pengajar Praktik perlu memiliki kompetensi dasar yang dibutuhkan untuk bisa memandu jalannya pertemuan hingga tujuan tercapai. Kompetensi terdapat pada tabel berikut:



Kompetensi Dasar

Penjelasan singkat

Partisipasi

Kemampuan untuk menggali pemikiran terbaik anggota kelompok. Tujuannya agar anggota kelompok menjadi lebih berani dalam mengangkat masalah yang sulit dan belajar bagaimana membagikan ide mereka. Anggota kelompok menjadi lebih mahir dalam menemukan dan mengakui keragaman pendapat dan latar belakang yang melekat pada setiap anggota kelompok.



1. Mendorong semua anggota dapat mengungkapkan pemikirannya, atau paling tidak menyatakan persetujuan/ketidaksetujuan mereka terhadap pendapat dan ide dari anggota kelompok lain.

2. Mengumpulkan informasi yang relevan dari pemikiran anggota kelompok

3. Dan sebagainya. Contoh:

“Bagaimana pendapat Bapak/ Ibu tentang ...?” “Menurut Bapak/Ibu, bagaimana cara agar....?” “Apakah kita bisa menyepakati hasil pertemuan ini?” “Apakah maksud pernyataan Bapak/Ibu seperti....”?


Interaksi

Kemampuan untuk mengatur proses belajar yang kondusif, dan membangun dinamika yang sehat antar anggota kelompok. Tujuannya :

1. Melibatkan anggota kelompok untuk menghasilkan kesepakatan belajar dan komitmen untuk mematuhinya.

2. Melakukan rapid assessment

agar setiap anggota kelompok dapat saling menghargai dan saling terbuka.

3. Mendorong anggota kelompok terlibat mengambil peran dalam proses fasilitasi.

4. membangun dinamika dialog dengan seluruh peserta

5. Mendorong anggota kelompok saling berbagi satu sama lain.

6. Mengatur lalu lintas anggota yang berbicara atau bertindak.

7. Dan sebagainya



Contoh:

“Apa harapan Bapak/Ibu dalam pertemuan ini?” “Setelah Bapak/Ibu A, lanjut ke Bapak/Ibu B.”

“Sepakati siapa yang akan berbagi hasil diskusi kelompok”. “Apakah ada yang punya pendapat/ usulan yang berbeda?” “Apakah yang lain setuju dengan usulan Bapak/Ibu A?” “Siapa yang bisa membantu Bapak/Ibu A untuk menempelkan post-id?”


Visualisasi

Kemampuan menggunakan berbagai alat bantu visual. Tujuannya mendorong partisipasi, interaksi dan agar anggota kelompok tidak tertinggal informasi apapun.


Daring

Menggunakan aplikasi seperti Padlet, Jamboard, Mentimeter, PowerPoint/ slides, dan sebagainya.


Luring

Menggunakan post-it, kertas plano, metaplan, proyektor untuk menayangkan Power Point/ slides, dan sebagainya.


Dalam beberapa hal, alat bantu visual daring dapat digunakan juga untuk fasilitasi dengan moda luring, misalnya jamboard dan Power Point. Yang harus dipastikan adalah ketersediaan koneksi internet dan perangkat yang digunakan oleh anggota kelompok.



Dinamisasi


Seorang fasilitator harus mampu mendinamisasi rapat/sesi ketika terjadi perdebatan alot diantara anggota kelompok atau bahkan mengarah kepada hal-hal subjektif. Atau sebaliknya, ketika kelompok cenderung pasif sehingga fasilitator harus menghidupkan suasana agar kelompok yang difasilitasi menjadi aktif.

Ada beberapa cara untuk mendinamisasi forum/sesi agar berjalan sesuai yang direncanakan untuk mencapai tujuan bersama



1. Ice breaking atau games yang bertujuan menghidupkan suasana.

2. Mengajak peserta untuk berpikiran terbuka dan mampu menerima pendapat orang lain.

3. Mengajak untuk peserta untuk berpikir objektif dan menghilangkan unsur subjektif dalam setiap argumen/pernyataan yang disampaikan di rapat/sesi

4. Menarik persamaan pendapat peserta yang berdebat dan memisahkannya dengan perbedaan yang diperdebatkan, sehingga perbedaan dapat terlokalisir dan lebih mudah mengambil jalan tengah


Konklusi

Seorang fasilitator dituntut untuk mampu menarik kesimpulan rapat/sesi, namun juga harus membaginya secara demokratis, sehingga kesimpulan rapat/sesi merupakan kesimpulan bersama, bukan kesimpulan fasilitator.


Dalam sebuah rapat atau sesi, seorang fasilitator harus mampu mengambil kesimpulan dari seluruh pendapat dan argumen peserta rapat/sesi. Kemampuan tersebut meliputi :

1. Mampu menyimpulkan diskusi dengan tepat dan singkat

2. Menarik insight/pembelajaran selama diskusi

3. Merefleksikan apa yang sudah baik dan perlu diperbaiki

4. Meminta umpan balik

Demikianlah Pemaparan saya terkait Koneksi Antar Materi modul 1 dan 2 dan kaitannya dengan fasilitasi.

Wassalam
Salam Bahagia  





Selasa, 06 September 2022

Koneksi Antar Materi Penerapan Prinsip Yang Memerdekakan

 



Pembelajaran yang Memerdekakan



“Pendidikan merdeka itu … berdaya upaya dengan sengaja untuk

memajukan hidup – tumbuhnya budi-pekerti (rasa – pikiran, roh)

dan badan anak dengan jalan pengajaran, teladan, dan pembiasaan

jangan disertai perintah dan paksaan” (Ki Hadjar Dewantara).


Cara mendidik dibagi menjadi enam bagian:


1. Teladan

2. Pembiasaan

3. Pengajaran

4. Perintah, paksaan, dan hukuman

5. Laku (Sikap Utama)

6. Pengalaman lahir dan batin.


Implementasi Memerdekakan dapat di jabarkan :





Isu terkait pemahaman dan penerapan prinsip Pendidikan yang Memerdekakan yang terjadi di sekolah tempat saya bertugas yaitu Sekolah saya sudah melakukan Program - program yang berpihak kepada murid sejak saya mengikuti Program Pendidukan Guru Penggerak walaupun belum 100 persen. Persentasenya hanya sekitar 50% . Pembelajaran yang memerdekakan kami lakukan dengan melakukan pembelajran di luar kelas. Saya pribadi sebagai guru penggerak mengajak murid mengamati lingkungan sekitar saat belajar IPA, bahkan pelajaran Matematika pun saya ajak keluar dengan menghitung batu untuk mengajarkan konsep dasar perkalian. Praktik saya ini saya bagikan dan dilakukan oleh beberapa rekan. Ibu wali kelas 2 juga ikut menerapkan beliau mengajak anak keluar kelas . berdiri di samping lapangan dan mengajak anak - anak menghitung kendaraan dan melakukan proses penjumlahan dan pengurangan. Proses pembelajaran ini sudah kami anggap memerdekakan karena anak sudah merasa BAHAGIA. Selain itu pada proses pembelajaran lain di kelas saya sudah mulai menerapkan pembelajran berdiferensiasi saya memberikan bahan atau konten materi sesuai minat anak. Saya sudah memetakan mana murid saya yang hobi olah raga, sains, dan kesenian.

Selain itu saya dan beberapa rekan yang memilki kesamaan sudah membuat kesepakatan kelas yang berpihak pada murid. Dengan membuka ruang murid mengajukan ide ide kesepkatan yang akan disepakati.

Inilah Koneksi Antar Materi yang dapat saya paparkan sesuai dengan isu yang terjadi di tempat saya bertugas.

Terimakasih

Semoga bermanfaat

Salam BAHAGIA

Senin, 07 Maret 2022

The Power Of Love

 Kekuatan Cinta


Ketika jiwaku merasa tak memiliki apa - apa. Aku bukan siapa - siapa . Aku dikucikan dengan kekuranganku, aku terpuruk. Kala itu aku hancur , aku tak mampu berdiri tegak namun aku harus tetap melewati hari - hari , aku harus tetap berjalan diantara mereka namun aku tak kuasa.

Namun......ada sebuah kekuatan yang hadir , kekuatan biru yang tampak seolah memberi warna dalam kehidupanku, membuatku mampu berdiri menghadapi segala onak itu.

Cinta itu terus memberiku kekuatan hingga segala yang selama ini kurasa tak kumiliki telah kumiliki.

Aku bukan hanya mampu berdiri tegak bahkan aku merasa sangat kuat bersama cinta itu. Sampai detik ini pun aku tak pernah merasa takut. Karena kekuatan cinta itu bukan membuat ketakutan, bukan menjadikan lemah.



Jangan pernah takut genggam tanganku dan yakinlah akan kekuatan cinta kita.


Salam Bahagia

Intan Lestari

Minggu, 06 Maret 2022

Cinta yang pantas dipelihara

 Mudah untuk di ucapkan itulah kata cinta. Namun sulit untuk memaknai arti sesungguhnya. Hampir di setiap event di berbagai kalangan kata cinta diumbar umbar. 

Semudah dan semurah itukah artinya yang dapat kita maknai. 




Saya sendiri lebih setuju memelihara cinta dibandingkan dengan sekedar mengumbar kata cinta. Untaian kata dari Muhammad Agus Syafi'i diatas adalah cara yang paling tepat untuk memelihara cinta. 
Manusia hanyalah insan biasa yang penuh silap dan salah , jadi kemungkinan berbuat salah sudah pasti ada. Untuk itu tidaklah mungkin seseorang berjanji untuk tidak menyakiti. Tetapi berjanji untuk BERTAHAN adalah cara yang tepat untuk memelihara cinta itu sendiri.

Cinta yang tulus , cinta yang tak pernah mengharapkan balasan apapun. Cinta yang tercipta natural seiring waktu tanpa settingan. Cinta yang dapat menerima apapun itu, bagaimanapun itu. Dimana setiap liku, aral rintangan , berbagai warna kehidupan menghampiri namun RASA itu tetap utuh. 

Karenanya CINTA ITU PANTAS DIPELIHARA.








Salam CINTA
Salam BAHAGIA

INTAN LESTARI